Wednesday, July 13, 2011

refresh

gelora
( ku cuba bawa hati yang gersang penuh dengan rasa benci, dengki dan dendam ini ke zaman alam persekolahan dulu-dulu... ku salin, ku tatap, ku baca dan ku cuba selami sajak-sajak SPM berikut agar dapat meredakan gelora yang sedang melanda hati ini...mudah-mudahan aku tidak akan ulangi kesilapan-kesilapan lalu, Amin... )

...
berkelahilah cara melayu
menikam dengan pantun
menyanggah dengan senyum
marahnya dalam diam
merendah bukan menyembah
meninggi bukan melonjak

...
meski telah memiliki telaga
tangan masih memegang tali
sedang orang mencapai timba
berbuahlah pisang tiga kali
melayu itu masih bermimpi

...
baiknya hati melayu itu tiada terbandingan
segala yang ada sanggup diberikan
sehingga tercipta sebuah kiasan
dagang lalu nasi ditanakkan
suami pulang lapar tak makan
kera di hutan disusukan
anak di pangkuan mati kebuluran

* sedutan dari sajak 'puisi orang melayu
nukilan dato' dr usman awang


l.
kecek - (V)
l.
seorang pengarah
membuka akaun semasanya
di sebuah bank ternama
tetapi dalam diam
dia mencantum kemiskinan
orang lain
ke dalam amanahnya
yang telah lama pecah

2.
di kampung
seorang petani
membuka akaun kemiskinannya
di ruang kedaifan
dan mengunci sedozen anak-anaknya
ke dalam pagar sengsara
tetapi dia tidak pernah mencantum
kekayaan orang lain
ke dalam getirnya
yang sudah lama
berumbi

3.
di pantai
seorang nelayan
membuka akaun sengsaranya
di rahang laut ternganga
dan mengurung sederet anak-anaknya
di bawah pusaran nasib
tapi dia tak pernah mengumpul
kesenangan orang lain
ke dalam kegusarannya
yang telah sekian musim
berlumut
di papan hidupnya

4.
Tuhan tidak pernah mungkir
mencatat setiap angka
dan nilai hitungan paling kecil
ke dalam akaunNya
di rumah keadilan

oleh,
awang abdullah
antologi dirgahayu bahasaku


2.
pasar perasaan
ini pasar perasaan
pada gerainya duduk penjual sentimental
yang sering dikunjungi pembeli emosional

ini pasar perasaan
mereka memperdagangkan kata-kata
yang terbit daripada kalbu
yang terbit daripada akal

mereka memperdagangkan hujah
yang rapuh dan lapuk
bagai kayu buruk;
yang mudah dipatahkan
bagai ranting kering

ini pasar perasaan
di dalamnya mengalirkan sungai manusia
yang menghilirkan suara kosong

ini pasar perasaan
yang memperdagangkan akal cetek
dan tawar menawar yang dangkal

kumasuki pasar ini
kususuri sungai ini
di tengah-tengah penjual dan pembeli
yang kaya dengan perasaan
tapi miskin dengan kebijaksanaan

ini pasar tidak berakal
yang diriuhkan kekosongan

oleh
t.alias taib
antologi dirgahayu bahasaku



3.
arkitek kota
hanya seniman peka
yang faham akan jiwa laut
kenal lambung gelombangnya
alur sungai serta diam batu
perasaan musim
fiil langit dan sabar bumi
berhak membina kota

kerana arkitek matang itu anak di taman
perenung di perpustakaan
orang muda pulang bertandang di lorong malam
pemunggah barang pasar disubuh hari
pengadil di bangku bijaksana
dan datuk bandar yang bangga

dia harus sayangkan lagu burung
pemancing di teduh pohon
pemerhati tasik
pengawas bintang
dan bunga menjalar di beranda

pencipta kota ialah
pendekar muda dengan langkah berbagai-bagai
kelakar tua yang mengampungkan cerita
orang bercinta yang perlukan bulan

dia pengukir ruang hidup
penghias suasana sampurna
membenarkan penemuan
memungkinkan kemungkinan

oleh
muhammad haji salleh
antoloji dirgahayu bahasaku




* sajak penuh ' puisi orang melayu ' ada dalam entryku yang lalu






No comments: